
DISKOMINFO, Makale – Dinas Kesehatan Kabupaten Tana Toraja bersama Tim INEY (Investing in Nutrition and Early Years) Dirjen Bina Bangda mengadakan Pertemuan Koordinasi, Konvergensi Lintas program dan Lintas Sektor (Analisis Situasi) dalam rangka penanggulangan stunting tingkat Kabupaten Tana Toraja pada Senin (14/03/2022) di Gedung Tammuan Mali’ Makale.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh Wakil Bupati Tana Toraja, Wakil Ketua Tim Penggerak PKK, Kepala OPD, camat, Kepala Puskemas serta undangan lainnya.

Pertemuan diawali dengan doa serta dilanjutkan sambutan dan arahan wakil Bupati Tana Toraja.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati menyampaikan bahwa aksi stunting merupakan kegiatan yang memperoleh perhatian yang sangat serius dan berskala nasional. Penanggulangan stunting merupakan perhatian langsung dari pimpinan pusat terutama Presiden. Program penanggulangan stunting sangat urgent karena berhubungan langsung dengan sumber daya manusianya.
“Kita berkaca sama negara yang berkembang sekarang ini seperti Korea Selatan, mereka maju sangat pesat oleh karena saat memulai pembangunan secara menyeluruh lebih menitikberatkan pada manusianya”, tutur Beliau.
Beliau menambahkan, hal yang perlu diperhatikan dalam penanganan stunting adalah survei dan cara penentuannya. Data stunting sangat vital sehingga diharapkan jangan sampai salah.
“Saya harapkan semua kita menghasilkan data yang benar”, ucap Beliau.
Beliau juga menyampaikan bahwa pada rapat kerja bersama Wakil Presiden di kantor Gubernur beberapa waktu yang lalu, Kabupaten Tana Toraja yang sebelumnya berada di urutan ke empat terakhir untuk penanganan stunting, sekarang sudah berada diperingkat 10 untuk banyaknya stunting.
“Mungkin karena sudah mulai bagus pengukurannya di lapangan”, ujar Beliau.

Selanjutnya, data yang dipaparkan Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan, menyatakan bahwa pada tahun 2022 jumlah balita yang diukur 12.115 balita (pengukuran Februari yang telah diinput di aplikasi) dengan jumlah pendek dan sangat pendek adalah 2.317 balita atau 19,13%.
Hal ini menunjukkan bahwa masih perlu adanya usaha dan kerja sama semua sektor untuk menurunkan stunting di Kabupaten Tana Toraja.
Setelah kegiatan ini, masih akan berlanjut 2 tahapan lagi untuk aksi 2 dan aksi 3 penurunan stunting. Selain itu, sebelum dilaksanakannya Musrenbang Kabupaten akan diadakan rembuk stunting untuk memastikan lokus-lokus yang ada di kabupaten. (edr/ikp)