IRJEN KEMENTAN MELAKSANAKAN PEMANTAUAN PENGEMBANGAN KOPI DI TANA TORAJA

admin IKP
0 0
Read Time2 Minute, 14 Second

Makale- Dalam rangka melakukan pengawalan terhadap program yang telah dicanangkan oleh Kementerian Pertanian, Inspektur Jenderal Dr. Jan Samuel Maringka melakukan pemantauan di lapangan terkait pengembangan kopi di Kabupaten Tana Toraja, Jumat (03/03/23).
Kopi merupakan salah satu produk unggulan ekspor komoditas pertanian nasional, karena Indonesia merupakan negara produsen kopi terbesar ke-4 di dunia dengan persentasi 6.69% dari total produksi kopi dunia. Sesuai data Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian, kopi memiliki peran dalam pendapatan devisa negara dengan nilai ekspor tahun 2021 sebanyak 387.264 ton senilai US$ 858.558 ribu. Laju pertumbuhan volume ekspor kopi atau meningkat 0,94% dari 2020 ke 2021, sedangkan Laju pertumbuhan nilai ekspor kopi 2011-2022 (hingga Sept 22) Atau meningkat 3,62% dari 2020 ke 2021.

Berdasarkan Kepmentan No. 830 Tahun 2016 juncto Kepmentan No 472 Tahun 2018 tentang Lokasi Kawasan Pertanian Nasional, pengembangan Kawasan kopi di Indonesia tersebar di 16 provinsi (Aceh, Bengkulu, Sumsel, Jambi, Riau, Sumut, Lampung, Jabar, jateng, Jatim, Bali, NTB, NTT, Sulsel, Gorontalo dan Papua) dan 61 kabupaten/kota. Sesuai data Ditjen Perkebunan, pengembangan Kawasan kopi tahun 2023 akan dilakukan perluasan areal tanam kopi seluas 9.600 ha.
Dalam kesempatan ini, Jan S. Maringka melakukan kunjungan ke Kelompok Tani Koperasi Produsen Petani Kopi Tana Toraja Kelurahan Salubarani Kecamatan Gandangbatu Sillanan Kabupaten Tana Toraja yang turut didampingi oleh Bupati Tana Toraja Theofilus Allorerung, Produksi kopi di kelompok tani tersebut sebanyak 70 ton/tahun.
Alokasi anggaran untuk pengembangan kopi arabika pada tahun 2022 di Kabupaten Tana Toraja seluas 600 ha senilai Rp2.596.500.000,00 dan di Kabupaten Toraja Utara seluas 500 ha senilai Rp1.600.000.000,00.
Pada kesempatan ini, Jan Maringka menegaskan bahwa kita akan bersama sama meningkatkan kembali kejayaan kopi Toraja.

Kopi merupakan salah satu komoditas andalan yang berpotensi ekspor di Toraja, dengan produksi mencapai 3.567,72 ton di Kabupaten Tana Toraja dan 1.667 ton di Kabupaten Toraja Utara setiap tahunnya.
“Kita melihat bahwa tadi sudah juga dilakukan panen, artinya hampir setiap hari para petani melakukan panen kopi dan tentunya kopi menjadi potensi dari ekspor Indonesia. Kementerian Pertanian memiliki program peremajaan 10.000 ha. Kita berharap dengan melihat secara langsung dan kita tahu bukan saja secara nasional, secara internasional mengakui keunggulan dari Kopi Toraja. Ini yang harus dipertahankan dan tidak boleh seperti ini saja. Jadi perlu ada kerja sama dengan pemerintah daerah untuk melakukan peremajaan., tetapi mungkin tidak secara menyeluruh karena ini adalah kehidupan dari para petani, sehingga kita akan melakukan secara bertahap. Dan kita berharap di tahun ini dan selanjutnya wilayah kabupaten Tana Toraja akan mendapatkan prioritas untuk peremajaan kopi, itu yang kita harapkan. Target khususnya adalah kopi indonesia menjadi kopi dunia.” tambah Jan Maringka. (Tim Irjen Kementan RI)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Kain Lukis Motif Toraja Sebagai Juara II untuk Kategori Tekstil Pada Inacraft 2023

DISKOMINFO, Makale – Wakil Ketua Dekranasda Tana Toraja, Dr. Erni Yetti Riman, SKM, M.Kes, Kepala Dinas Koperasi UMKM, Perindustrian, dan Perdagangan Edward Sakka Allorerung, SE, Kepala Dinas Pariwisata, Adelheid Sosang, SP, MH serta Sekertaris Dekranasda Tana Toraja Jens Manukallo mengikuti International Handicraft Trade Fair (Inacraft), Pameran Kerajinan Terbesar se-Asia Tenggara […]
Instagram
YouTube
YouTube
Follow by Email
RSS